Sunday 9 October 2016

Pengertian Nuvoton NuMicro

Apa itu Nuvoton ? untuk semua pecinta robotik pasti sudah tidak asing lagi medengar kata “ MIKROKONTROLER “ . Begitu banyak jenis Mikrokontroler yang beredar dipasaran seperti ATMega , Arduino, bahkan Raspberry. Tapi seiring berkembangnya teknologi , muncul jenis jenis MIKROKONTROLER baru seperti hal nya Nuvoton . Pada kesempatan ini kita akan berkenalan dengan Nuvoton.


Nuvoton diproduksi oleh Nuvoton NuMicro Family, Nuvoton memiliki jumlah bit lebih banyak dibandingkan dengan mikrokontroler lainnya , yaitu 32 bit. Nuvoton sendiri menggunakan Arsitektur ARM, yaitu sebuah arsitektur yang menggunakan Prosesor 32 bit . ARM sendiri di ambil dari nama  perusahaan yang bergerak pada bidang Mikrokontroler yaitu ARM Holdings . Arsitektur ARM juga dipakai pada perangkat Smartphone .
ARM mempunyai 3 seri yang dibagi berdasarkan penggunaannya :
1.       ARM CORTEX A untuk prosesor aplikasi
2.       ARM CORTEX R untuk real time
3.       ARM CORTEX M untuk prosesor mikrokontroler


Gbr. LINI ARSITEKTUR PROSESOR ARM
Terlihat pada gambar diatas, terdapat seri seri dari ARM . Pada nuvoton pun terdapat tingkatan tingkatan chip prosesor, pada lini embedded pada tingkatan paing bawah yaitu CORTEX MO, digunakan untuk mikrokontroler dengan tingkatan terendah . semakin tinggi seri M, Aatau Rnya semakin canggih chip set yang digunakan .




untuk pembahasan kali ini kita mengambil contoh ARM CORTEX MO NUC140 .

Spesifikasi:
- NuMicro ARM Cortex M0 - Internal clock 22 MHz - 16KB RAM - 128KB memori program (APROM) - 4KB memori data (DataFlash) - 4KB memori bootloader (LDROM) - 80 pin General Purpose I/O (GPIO) - 8 channel ADC 12 bit, 2 analog comparator - 8 PWM, 4 Timer 32 bit, Real Time Clock - 3 serial UART mendukung IrDA, LIN, RS485 - 4 SPI, 2 I2C, 1 USB, 2 LIN, 1 CAN, 1 I2S - Programmable via USB .

Dari spesifikasi diatas , diketahui Mikrokontroler memeliki teknologi yang lebih canggih dibanding mikrokontroler lainnya .


Gbr. Learning board nuvoton

Penjelasan :
ICE Bidge Nu-Link :  Minimum System dari Nuvoton
UART : Port Serial
5V DC Power : socket DC dengan maksimal tegangan 5volt
USB Device : Port untuk USB
WAU8822 Codec
Line Out
Line In Key
GPIO : Koneksi Pin untuk LED, LCD, SEGMENT, BUZZER, KEYPAD, PUSH BUTTON, POTENSIOMETER
BUZZER
VARIABLE RESISTANCE
CAN/LIN : penggunaan kabel LAN
7 Segement LED
LCD Panel : menggunakan LCD 4x16 dot matrix
Dan terdapat EEPROM, SPI Flash, LED RGB, tombol RESET dan keypad matrix




Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan , Nuvoton ARM CORTEX MO NUC140  merupakan suatu learning board yang didalamnya terdapat minimum system serta pin pin koneksi pada input/output nya .
Kekurangan pada mikrokontroler ini , harganya yang masih Mahal , serta masih jarang yang menjual Mikrokontroler ini .

Saturday 20 February 2016

Cara Membuat Running LED

Gampangnya, running led itu lampu berjalan walaupun kalo diartikan langsung dari bahasa inggris ke indonesia, artinya salah.. harusnya lampu berlari. Haha. Balik lagi ke pengertian awal yaitu lampu berjalan.  Ko lampu bisa jalan ya? Hehe maksudnya bukan lampunya jalan-jalan sendiri.., jadi di dalam rangkaian yang nanti kita akan buat ada beberapa buah led, nah lednya itu akan nyala bergantian secara urut. Misal kita susun 6 buah led sejajar dari kiri ke kanan, pada awalnya led yang paling kiri (kita anggap aja led1) menyala. Terus ketika led2 menyala, led1 mati, dst. Jadi dalam satu waktu cuma satu led aja yang nyala. Dan itu akan berulang selama ada catuan yang kita beri.
Ok.. langsung ke bahan yang diperlukan
  1. LED                                     : 6 buah (warna bebas, terserah jumlahnya kalo mau lebih)
  2. Ic NE555N                         : 1 buah (ini ic clocknya)
  3. Ic HEF 4017BP                  : 1 buah (ini ic buat pengurutnya, kalo ga ada yang sama persis bilang aja ic 4017)
  4. Resistor                3Kohm : 1 buah (boleh lebih tinggi atau rendah tergantung kebutuhan)
  5. Kapasitor polar 22uf (22 mikro farad) : 1 buah
  6. Potensiometer 50Kohm : 1 buah (variable resistor, buat ngatur-ngatur pergantian nyala LED, bisa cepat atau lambat )
  7. Catuan 9 volt                     : 1 buah (boleh pakai baterai, berarti sekalian beli kancing baterainya jangan lupa.. hehe)
  8. Saklar                                  : 1 buah (terserah mau pake atau engga)
  9. Poject board                      : 1 buah (kalo percobaan mendingan pake ini, kan klo salah tinggal cabut aja..)
  10. Kabel jumper (bebas mau berapa meter, tinggal dipotong kecil-kecil aja)
Sip. Kayanya bahan sudah disebutin semua.. InsyaAllah ga ada yang ketinggalan.. :)
Selanjutnya tinggal skema rangkaiannya.. cekidoooooooot   !!!!!!!!!!!!
Skema udah ada tinggal merangkai.. pasti butuh ini..
skema running led
skema running led
datasheet ic 555
datasheet ic 555
dan ini…
datasheet ic 4017
datasheet ic 4017
Kalo ada yang bingung cara memasang potensiometer, liat disini..
Kalo ada yang bingung cara memasang saklar, kan banyak jenisnya tuh. Ada yang 6 kaki, 4 kaki, 3 kaki, dll, liat disini..
Alhamdulillah.. udah dicoba dan berhasil ko :) . mudah-mudahan pada bisa berhasil ya..
saya coba banyakin jumlah LEDnya dan dibentuk jadi huruf sama angka.. dan ini hasilnya..
no rumah running LED
no rumah running LED

Friday 19 February 2016

Pintu Geser Otomatis Dengan Sensor PIR

Saat kita jalan-jalan dan memasuki pusat-pusat perbelanjaan, kita akan disambut oleh sebuah pintu otomatis yang akan dengan segera membuka saat kita mendekatinya. Dahulu, saya berfikir kalau sistem ini melibatkan sensor tekanan yang diletakan di bawah lantai dekat pintu yang akan segera merespon (membuka pintu) saat kita menginjaknya . Namun, ternyata sebagian besar pintu geser ini menggunakan sensor PIR (Passive Infra Red) yang mendeteksi panas tubuh kita.
Pintu geser otomatis dengan sensor PIR merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi kehadiran manusia atau objek hidup lainnya melalui suhu tubuh yang dihasilkan. Pintu geser ini akan membuka secara otomatis saat ada objek hidup yang mendekat dan akan menutup setelah objek itu menjauh atau saat tidak ada objek yang mendekatinya.

Cara kerja
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dalam kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi sensor Pyroelectric dan diubah dalam bentuk arus yang berbeda-beda.
Arus yang dihasilkan diteruskan menuju ADC (Analog to Digital Converter) untuk dilanjutkan ke microcontroller. Microcontroller memproses sinyal dari ADC kemudian menentukan tindakan yang harus dilakukan, yaitu membuka atau menutup pintu. Keputusan ini dikirimkan dalam bentuk sinyal digital sehingga harus diubah oleh DAC (Digital to Analog Converter) agar dapat dimengerti sistem aktuator.
Pada sistem pintu geser otomatis ini digunakan motor DC sebagai aktuator untuk menggerakan pintu geser. Tegangan yang dihasilkan DAC umumnya hanya 0 sampai 5 Volt sehingga diperlukan catu daya tambahan sebesar 12 VDC untuk dapat menggerakan motor DC.
Proses kerja pintu geser ini dapat dilihat dari diagram di bawah ini :

Sistem kontrol
Pintu Geser Otomatis menggunakan sensor infra merah ini terdiri atas beberapa komponen yaitu :
1. Rangkaian Sensor, berfungsi sebagai indikator ada atau tidak adanya objek yang dideteksi. Sensor ini terdiri dari : Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.


2. Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.
3. Rangkaian Driver Motor, berfungsi sebagai pengendali polaritas motor DC (sehingga motor dapat digerakkan dengan dua arah untuk membuka dan menutup pintu).
4. Rangkaian catu daya, berfungsi untuk mengubah arus 220 VAC menjadi tegangan 5 Volt DC yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian sistem kontroler dan sistem sensor serta tegangan 12Volt DC pada rangkaian sistem aktuator / motor.
5. ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal input dapat diolah oleh microcontroller, dan DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.

Pengertian Transistor

Pengertian Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.
Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.

Gambar Tentang Pengertian Transistor

Pengertian Transistor
Cara Kerja Transistor hampir sama dengan resistor yang mempunyai tipe dasar modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di singkat BJT dan Field Effect Transistor atau FET. BJT dapat bekerja bedasarkan arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan inputnya.
Dalam dunia elektronika modern, transistor merupakan komponen yang sangat penting terutama dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai penguat. Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio. Tidak hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga terdapat transistor yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate.
Jenis-Jenis Transistor juga berbeda-beda, berdasarkan kategorinya dibedakan seperti materi semikonduktor, kemasan fisik, tipe, polaritas, maximum kapasitas daya, maximum frekuensi kerja, aplikasi dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian transistor, semoga artikel di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Kerja Transistor,Transistor Sebagai SaklarFungsi Transistor dan Dioda Zener.

Op - Amp (Operational Amplifier)

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

I. Pengertian Dasar Op-Amp
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.

Op-amp ideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).

Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.

II. Karakteristik Dasar Op-Amp
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
penguat diferensial
Gambar 1 : Penguat Diferensial

Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2) dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.

Diagram Blok Op-amp
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.diagram blok op-amp
gambar 2 (a) : Diagram Blok Op-Amp

diagram op-amp
gambar 2 (b) : Diagram Schematic Simbol Op-Amp

Simbol op-amp adalah seperti pada gambar 2 (b) dengan 2 input, non-inverting (+) dan input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.

Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.

Postingan Yang Lain :

Resistor arti fungsi dan cara kerjanya

Resistor adalah salah satu peralatan dasar elektronik yang paling sering dipakai selain transistor dan transformator / travo. Resistor ini di buat dari bebagai bahan bisa menggunakan kawat email khusus ataupun yang sering digunakan adalah karbon yang memiliki besaran serta nilai hambatan tertentu .

Fungsi resistor ini adalah memberikan hambatan arus listrik tegangan rendah yang akan masuk dan dibatasi sesuai dengan besarnya hambatan yang tertera didalam reistor itu sendiri. Sehingga resistor ini juga kerap disebut sebagai hambatan. memiliki satuan nilai ohm disimbolkan ( Ω ) .

Bentuk dari resistor ini bermacam macam yang pada umumnya berbentuk panjang dengan memiliki dua buah kutup. Pada bagian luarnya terdapat garis garis berwarna warni yang menyatakan besaran bilangan hambatan didalamnya. Untuk cara membacanya silahkan anda pelajari secara engkap di https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

resistor
bentuk resistor berbahan karbon
Cara Kerja Resistor.
Cara kerja dari resistor ini cukup simple yakni menghambat arus yang mengalir dari ujung kutub yang satu ke ujug kutub yang lain dengan nilai hambatan bervariasi sesuai yang tertera pada resistor tersebut yang kemudian arus dialirkan lagi ke komponen elektronika yang membutuhkan arus lebih kecil sehingga komponen elektronika ini dapat terpelihara keawetannya. Selain sebagai pembatas arus resistor memiliki fungsi lain diantaranya adalah pembagi arus,penurun arus,dan pembagi tegangan.
Harga resistor ini sendiri untuk seluruh komponen dasar elektronika adalah yang paling murah dengan kisaran harga Rp.200,- sampai Rp.2000,- tergantung bentuk,bahan pembuat serta besarnya nilai hambatan didalamnya.

Pengertian dan Kegunaan Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:
* Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
* Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
* Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.
* Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
KELEBIHAN ARDUINO
Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.
Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.
SOKET USB
Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.
INPUT/OUTPUT DIGITAL DAN INPUT ANALOG
Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini.
Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya , potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.
CATU DAYA
pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
Baterai / Adaptor
Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.